Saat kau tanya...aku berusaha menjawab

                Yah kamisan lalu membuat saya terheran heran akan bahasan CM yang sedikit tapi mematik saya untuk berpikir. Bahasan kami tentang "Apabila kita menyadari bahwa akal budi dan pengetahuan bagaikan bola mata dengan rongga mata, bagaikan dua bilah penyusun gunting, yang mesti berpasangan, yang kalau satu tidak ada maka yang lain tidak bisa bekerja, dan baru bisa bekerja dengan baik kalau ada keserasian, maka kita jadi paham bahwa fungsi kita sebagai guru adalah untuk memasok anak-anak dengan porsi pengetahuan yang mereka butuhkan; dan kemudian segala macam urusan soal karakter dan perilaku, efisiensi dan kesanggupan, juga keagungan jiwa (magnanimity) – kualitas tertinggi yang bisa dimiliki seorang warga negara – semua itu akan terwujud dengan sendirinya". Saat kita baca akan terlihat sangat simple, dan benar saya juga ikut mengangguk-angguk dengan kerasnya. tetapi waktu Bu Ellen bertanya, apa yang harus kita lalukan, bahhh serasa disiram air dingin saya. saya tidak terpikir apa isi tersirat dari tulisan tersebut. saya hanya mengiyakan tulisan tersebut karena saya yakin bahwa tulisan itu memang benar adanya, saya sejalan dengan keinginan saya/ kebutuhan saya akan pendidikan anak saya. tetapi setelah ditanya kenbali, bagaimana??? waduh, saya terus pusing dibuatnya.

    Sedikit demi sedikit kami membahas tentang apa yang bisa kami lalukan untuk mewujudkan tujuan dari tulisan tersebut. Salah satunya ada tentang habit of attention, anak diajarkan untuk hanya membaca satu kali dan pada akhir sesi untuk melakukan narasi terhadap apa yang dibacanya. dalam hal ini anak diajak untuk fokus mendalami 1 hal sehingga kedepannya akan akan lebih kritis, anak leboh fokus dan terarah tidak meceng kesana kemari. yah mengingat tentang habit of attention ini, saya meresa geli saat dikelas lain kami membahas tentang multitasking. yes, problema selama ini tentang multi tasking yang digadang-gadang membuat orang makin hebat dengan segala keahliannya melakukan beberapa pekerjaan sekaligus dalam suatu watu yang sama. saya termasuk orang yang menyombongkan kelebihan saya ini, dan sekarang malah menjadi suatu kekurangan dalam hal fokus pada pekerjaan. yes dalam pembahasan kami, multi tasking ini tidak dilakukan pada waktu yang bersamaan, tetapi ada jeda walau jedanya hanyalah seperdetik, tetapi pastilah ada jeda. Jadi kata-kata selesai diwaktu yang bersamaan tidakah terlalu tepat untuk menggambarkan kebenaran multi tasking ini. sekali lagi saya tersadar bahwa kebanggan saya pupus dilanda pemahaman keliru yang tidak berdasar ini hahahahhaahah....kembali ke pembahasan sebelumnya, selain habiit of attention juga disinggung tentang education is admosphere, kata ini saya pertama dapatkan di kelas CM. apa itu kok pendidikan adalah admosfir, ya pendidikan itu seperti atmosfir yang kta rasakan seperti udara, seperti dalam KBBI dijelaskan (atmosfer/at·mo·sfer/ /atmosfér/ n 1 lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km (terutama terdiri atas campuran berbagai gas, yaitu nitrogen, oksigen, argon, dan sejumlah kecil gas lain); 2 satuan tekanan yang besarnya sama dengan tekanan udara pada permukaan laut (1,033 kg setiap cm2); 3 Sas suasana perasaan yang bersifat imajinatif dalam naskah drama yang diciptakan oleh pengarangnya). Jadi lingkungan, suasana, kehidupan menjadi pembelajaran tersendiri bagi anak, apa yang mereka lihat, mereka rasakan, mereka pahami tentang lingkungan itulah yang mendidik mereka. 

    Pada bagian dari pendidikan adalah atmosfir sedikit mengguncang saya, lha ya gimana ga keguncang, khan saya mulai berpikir, apa ya saya membuat admosfir yang baik, apakah sikap tutur kata saya, pemikiran saya sudah selaras dengan kebenaran? karena admosfor ini tidak terlihat tapi terasa, tidak dapat dibuat tapi terjadi, ah benar-benar seperti miisteri ya. tetapi saya juga teringat ada salah satu quote "kehidupan itu untuk belajar dan terus belajar sampai akhir hembusan nafas, pebelajaran itu selesai" kira-kira begitu quote nya hehehehhee, tapi kembali lagi pada bahasan sebelumnya "jangan sampai nalarmu membenarkan apa yang sebetulnya tidak benar" wah salah lagi deh saya... hahahhahahahhahhaah. untuk pembahasan lainnya akan say tuliskan pada blog selanjtnya ya,, sudah cukup saya tertampar dan terseok-seok dan tercerahkan, kenapa bisa tercerahkan, ya rupanya apa yang selama ini saya pahami tidaklah benar, apa yang selama ini orang laukan pda umumnya tidakah terlalu benar kok bisa? berarti ini pembenaran publik?? yah bisa saja, ah sudahlah, s emakin saya mengenal CM semakin saya terasa ter telanjangi dan semakin saya seperti seorang penjahat yang besar, yang perlu dipenjarakan agar mempunyai suatu pemikiran pertobatan yang mutlak.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jumatan, 9 dan 16 oktober 2020

Ulasan buku